Manga
merupakan istilah untuk komik Jepang. Beda dengan komik Amerika, manga
biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji
Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771
berjudul Mankaku Zuihitsu. Berikutnya terbit Shiji no yukikai oleh Santo
Kyoden (1798) dan Manga hyakujo karya Aikawa Minwa (1814). Namun ada
juga yang menyebut manga pertama kali muncul abad 12. Manga generasi
awal ini bertajuk choju jinbutsu giga yang berisi berbagai gambar lucu
hewan dan manusia.
Manga yang dibuat banyak seniman ini
memenuhi hampir semua persyaratan manga. Sederhana, memiliki cerita di
dalamnya, dan memiliki gambar artistik. Pada mulanya, komik Jepang
sangat dipengaruhi gaya Amerika. Ini terlihat dari komik-komik buatan
Osamu Tezuka yang sangat bergaya Walt Disney. Ia mengadaptasi karakter
wajah komik Amerika, seperti mata, mulut, alis, dan hidung. Beberapa
komiknya yang sangat terkenal dan sudah difilmkan adalah: Kimba the
White Lion, Black Jack, dan Astro Boy. Keahlian Osamu Tezuka membuat
manga menjadikannya tempat berguru para mangaka. Beberapa diantara
muridnya adalah Ishinomori Shotaro, Akatsuka Fujio, and Fujiko Fujio
yang terkenal dengan Doraemon nya. Osamu Tezuka merupakan salah seorang
yang paling memengaruhi perkembangan manga.
Manga mulai menemukan ciri khasnya
setelah perang dunia kedua. Salah satu pelopornya adalah Fujiko Fujio
yang sukses dengan Doraemon. Ciri khas itu meliputi karakter wajah serta
penceritaan. Tokoh-tokoh manga kini bermata besar, memiliki raut wajah
halus dengan pipi bulat, hidung sempit dan bibir tipis. Latar belakang
gambarnya pun dibuat senatural mungkin. Para mangaka diketahui sangat
memerhatikan detail. Konon mereka rela memotret sebuah objek
berkali-kali dari berbagai sudut pandang untuk mendapatkan ‘rasa’
tempat. Bila sebelumnya lembaran komik hanya terdiri atas empat kotak
gambar, kotak gambar manga bisa lebih dari itu. Para mangaka berusaha
membuat gambarnya bergerak. Karena itulah mereka kadang membuat hingga
sepuluh kotak gambar dalam satu lembar manga untuk mendapat kesan
pergerakan. Membuat kita seolah sedang menonton film kartun saat membaca
manga.
Manga menjadi salah satu buku paling
laris di Jepang. Majalah-majalah manga beroplah di atas satu juta kopi
perminggu. Bahkan komik Doraemon menembus angka 10 juta kopi per
edisinya. Saking cintanya orang Jepang dengan manga, komik underground
saja bisa laku hingga empat ratus ribu kopi per edisinya.
Tak hanya populer di Jepang, pecinta
manga datang dari berbagai penjuru dunia. Kesederhanaan manga dalam
bertutur menimbulkan daya tarik besar bagi pecinta komik. Para fans
manga membentuk klub pecinta manga dan membuat situsnya. Mereka juga
kerap berkumpul untuk membincangkan manga dengan memakai kostum
tokoh-tokoh manga pujaan. Di Jepang, mereka menggunakan jalan Harajuku
untuk berparade kostum manga setiap hari. Wah, luar biasa ya, demikian
cintanya mereka pada manga. Bisa nggak ya, kita begitu pada komik buatan
anak bangsa?
sumber klik disini
No comments:
Post a Comment