Jepang
adalah salah satu negara dengan biaya
hidup tertinggi di dunia. Untuk hidup di Jepang, tentu kita harus hemat dan
cermat dalam pengelolaan keuangan. Berdasarkan prinsip ekonomi “dengan
pengorbanan tertentu memperoleh hasil maksimal” maka hidup hemat dan cermat
sepertinya menjadi wajib dijalani, terutama bagi mahasiswa asing yang hidup
mengandalkan kerja sambilan dan beasiswa yang jumlahnya terbatas. Dimulai dari
kebutuhan pokok (pangan, sandang, papan) serta kebutuhan lainnya. Setelah
tinggal di sini lebih dari 5 tahun, penulis jadi sedikit mengerti celah-celah
untuk hidup hemat di Jepang.
Makanan
dan minuman
Tentu
saja, memasak sendiri adalah cara paling tepat dalam menghemat pengeluaran
untuk makan. Bahan makanan yang dibeli pada saat sale, misalnya saat menjelang
toko/supermarket tutup, akan menjadi sangat murah karena diskon yang cukup
besar. Belanja di supermarket grosir/pasar juga menguntungkan karena mereka
menawarkan barang yang sama dengan supermarket biasa dengan harga yang jauh
lebih murah. Apalagi kalau belanjanya saat sale, bisa-bisa harganya lebih murah
daripada di Indonesia. Bagi yang beragama Islam, daging halal biasanya diimpor
dari negara-negara non-muslim seperti Brazilia dan Australia, dan alhamdulillah
harganya murah jika dibandingkan dengan daging Jepang. Ada juga beberapa daging
halal dari Jepang, tapi tentu saja harganya cukup mahal.
Selain
masak, makan di luar juga bisa menjadi pilihan selama kita bisa mensiasatinya.
Ada beberapa family restaurant yang menawarkan kuliner khas jepang seperti Saizeriya, Gusto dengan harga yang cukup
terjangkau. Atau sushi muter (Kappa Sushi, Sushiro) yang sepiringnya hanya 105
yen, yang bahkan lebih murah daripada makan sushi di Indonesia. Apalagi kalau datangnya
saat-saat promo, bisa 84 yen sepiring! Ada juga restoran Jepang (Meshiya) yang
memberikan diskon 50% jika kita makan di sana satu jam sebelum tutup.
Untuk
minuman, air dari kran bisa diminum langsung. Jadi nggak perlu beli air mineral
atau merebus air kecuali saat ingin minum minuman panas. Saat pergi ke restoran
pun, biasanya air putih dan teh termasuk servis restoran, jadi kita nggak perlu
bayar untuk minuman. Di Indonesia, harga makanan memang tidak semahal di
Jepang, tapi kalau ditotal dengan keharusan membeli minuman di Indonesia, maka
seringkali harga seporsi makanan plus minumannya di restoran di Indonesia lebih
mahal daripada seporsi makanan di restoran Jepang yang murah.
Pakaian
Di
negara yang mengenal 4 musim seperti Jepang, pakaian jadi harus disesuaikan
dengan musim. Berbelanja pakaian saat sale di akhir musim bisa jadi salah satu
cara menghemat. Misalnya saat musim digin segera berakhir, pakaian musim dingin
akan didiskon habis-habisan, kalau kita belipun masih bisa dipakai saat itu
(biasanya orang Indonesia nggak tahan dingin), atau disimpan untuk musim dingin
berikutnya. Toko pakaian yang harganya cukup terjangkau dan cukup baik
kualitasnya adalah Uniqlo.
Tempat
tinggal
Untuk
tempat tinggal di jepang, bagi mahasiswa, sebisa mungkin manfaatkan fasilitas
asrama dari kampus. Biasanya universitas di Jepang menyediakan asrama untuk
mahasiswa asing, walaupun hanya bisa tinggal di sana selama satu tahun.
Keuntungan tinggal di asrama, selain harga sewanya yang jauh lebih murah (biaya
sewa per bulan hanya 1/5-1/4) daripada apartemen/mansion, adalah tidak usah
membeli furnitur seperti meja, kursi, tempat tidur serta peralatan eletronik
seperti kulkas, mesin cuci, dan lain-lain karena semuanya sudah tersedia. Selain
itu bisa berteman dengan mahasiswa asing dari berbagai negara yang tinggal di
asrama. Sayangnya, jumlah kamar di asrama sangat terbatas dan tidak semua orang
mendapat kesempatan tinggal di asrama.
Jika
tidak mendapat asrama kampus, bisa tinggal di asrama JASSO yang biaya sewanya
relatif sama dengan apartemen yang murah, namun dengan kualitas bangunan yang
bagus dengan kamar yang dilengkapi furnitur. Kalaupun ternyata harus tinggal di
apartemen karena tidak bisa tinggal di asrama, tinggal bersama teman bisa jadi
pilihan untuk menghemat. Sayangnya apartemen di sini biasanya kosong sama
sekali, jadi kita harus mengisi sendiri furnitur dan peralatan elektronik.
Untuk mengisi apartemen, beli di toko recycle bisa jadi pilihan, karena
harganya yang murah, dan kalau pintar memilih kita bisa dapat barang yang masih
bagus walaupun bekas. Atau membeli yang baru tapi murah lewat website seperti
Rakuten dan Kakaku yang kadang bebas ongkos kirim kalau sedang ada promo. Cara
lain yang lebih murah, beli barang-barang dari Sayonara sale, semacam “warisan”
dari orang yang akan meninggalkan Jepang dan kembali ke negaranya. Biasanya
beberapa barang bahkan diberikan secara cuma-cuma.
Kebutuhan
buku
Untuk
mahasiswa, beli buku pelajaran bisa dari koperasi kampus, yang jika menjadi
anggota koperasi bisa dapat diskon sampai 10%. Cara lebih hemat, beli buku
bekas lewat internet di situs seperti Amazon. Walaupun buku bekas, kita bisa
memilih ingin buku yang super murah dengan kualitas seadanya atau yang sedikit
mahal tapi seperti baru. Orang Jepang biasanya tidak bohong dan punya standar
tinggi dalam menuliskan kualitas. Kalaupun ada cacat mereka akan sampaikan apa
adanya. Mereka pun biasanya apik dan cermat merawat buku, jadi buku bekas pun
bisa seperti baru.
Transportasi/Jalan-jalan
Sebaiknya
pilih tempat tinggal yang tidak terlalu jauh dari tempat aktivitas utama,
misalnya kampus bagi mahasiswa. Senangnya, di sini bisa jalan kaki dan naik
sepeda ke mana-mana. Lumayan bisa sekalian olahraga menggerakkan badan.
Kalaupun terpaksa tinggal di tempat yang agak jauh dari kampus dan harus naik
kereta/subway/bus, biasanya ada commuter pass yang sangat murah apalagi kalau
dapat student discount. Untuk jalan-jalan, ada free pass yang bisa dibeli
tergantung kebutuhan, misalnya jika ingin jalan-jalan di Kansai ada Kansai
Surutto Pass yang bisa digunakan untuk naik kereta dan subway di Kobe, Osaka,
Nara, dan Kyoto. Ada bus pass dari Willer yang cukup murah untuk keliling
Jepang naik bus, atau 18kippu dari JR untuk naik kereta JR se-Jepang.
Biaya
kuliah
Bagi
penerima beasiswa Monbukagakusho, tidak ada biaya kuliah dan uang pangkal masuk
universitas. Bagi mahasiswa dengan biaya sendiri, bisa mengajukan keringanan
biaya ke kampus. Kalau dapat, bisa nggak usah bayar sama sekali biaya kuliah,
atau separuhnya.
Hobi
Tergantung
apa hobi kita sebenarnya. Buat yang hobi bertualang, bisa mencoba menjelajah
Jepang dengan tiket-tiket
murah yang sudah disebutkan di
bagian transportasi. Buat yang hobi olahraga, di sini fasilitas olahraga di jepang cukup lengkap dan biayanya relatif terjangkau jika
menyewa lapangan indoor di tempat-tempat seperti community center. Fotografi
juga asik karena banyak objek menarik, dan harga kamera dan lensa dengan
kualitas bagus juga tidak semahal di Indonesia. Membaca juga bisa jadi hobi
yang menyenangkan, ada toko buku bekas seperti Book Off yang menyediakan
buku-buku super murah. Beberapa buku juga ada dalam bahasa Inggris serta bahasa
asing lainnya. Dan tentu saja Amazon yang menyediakan jenis buku apapun. Buat
yang suka nyanyi, karaoke di sini menyenangkan dan murah tentunya! Apalagi
kalau ambil free time.
Telepon
Banyak
mahasiswa asing memilih telepon genggam Softbank karena menyediakan fasilitas
sms gratis selama 24 jam dan telepon gratis sesama Softbank jam 1 pagi sampai 9
malam. Untuk mahasiswa, bisa memilih gakuwari yang bisa gratis abonemen per
bulan selama 3 tahun. Untuk telepon internasional ke Indonesia, pakai Skype
adalah pilihan terbaik. Dengan kualitas lumayan dan tarif telepon yang murah,
Skype biasa jadi pilihan. Sayangnya harus ada internet untuk pakai Skype. Jika
nggak punya internet, bisa pakai kartu seperti Brastel untuk sms dan telepon ke
Indonesia dengan tarif bersaing. Sms murah bisa pakai sms pelangi lewat telepon
genggam maupun komputer dengan tarif hanya 10 yen/sms dan penerima di Indonesia
bisa membalas sms dengan tarif lokal.
No comments:
Post a Comment