Yasushi Akimoto (秋元 康 Akimoto Yasushi,
lahir di Meguro, Tokyo, 2 Mei 1956; umur 55 tahun) adalah produser rekaman dan televisi sekaligus penulis lirik,
penulis skenario televisi, dan sutradara Jepang.
Sebelum mendirikan grup idola Jepang Onyanko Club
dan AKB48 beserta grup-grup adiknya, ia dikenal sebagai penulis lirik lagu-lagu
hit, termasuk "Kawa no Nagare no Youni" dari Hibari Misora.
Akimoto mulai menulis sejak di kelas dua sekolah
menengah atas, sekitar musim dingin 1973. Ketika belajar untuk ulangan, dia
mendengarkan acara komedian Mitsuo Senda di radio Nippon Broadcasting System.
"Kalau cuma begitu, aku juga bisa," pikirnya. Di buku catatan
ditulisnya parodi Hikayat Heike dengan Senda sebagai pemeran utama, panjangnya
20 halaman. Tulisan itu dibaca teman sekelas yang lalu mengirimkannya ke radio
Nippon Broadcasting System. Ia dipanggil Koushin Okuyama untuk main-main ke
studio. Setelah sering mondar-mandir ke studio, Okuyama menerimanya sebagai
murid, sebelum nantinya diterima sebagai anggota penulis radio O.K. Production.
Ia terus aktif menulis untuk naskah ketika
melanjutkan ke Fakultas Sastra Universitas Chuo hingga hampir-hampir tidak
pernah masuk kuliah. Setelah mendapat cukup penghasilan, diputuskannya untuk
berhenti kuliah dan hidup sebagai penulis naskah.
Kariernya di bidang penulisan lirik dimulai
setelah ia diperkenalkan kepada Ichirou Asazuma. Fuji Pacific Music kemudian
mengontraknya sebagai penulis lirik. Kesempatan datang pada tahun 1981 ketika
dirinya dipercayakan menulis lirik untuk lagu sisi B singel Alfee, "Toori
Ame". Lagu "Kotoba ni Shitakunai Tenki" ditulisnya bersama dua
anggota Alfee, Kōnosuke Sakazaki dan Toshihiko Takamizawa. Pada tahun
berikutnya, nama Yasushi Akimoto mulai dikenal orang setelah menulis lirik untuk
lagu ciptaan Kyouhei Tsutsumi, "Dramatic Rain" untuk singel Junichi
Inagaki.
Pengalaman sebagai penulis lirik dan naskah
penyiaran ditulisnya dalam autobiografi "Saraba Mercedes" yang
diterbitkan pada tahun 1988. Naskah acara televisi yang ditulisnya adalah All
Night Fuji dan Yuuyake Nyan Nyan. Ia sering disebut
sebagai tokoh yang mengorbitkan Tunnels dan Onyanko Club. Namun menurut
penjelasannya, kedua grup tersebut bukan hasil karya sendiri, melainkan hasil
kerjasama dengan orang lain.
Konsepsinya ada beberapa tahun yang lalu.
Soalnya [saya] terus menerus bekerja di televisi. [Saya] sepertinya merasa iri
dengan teater kecil atau band rock yang tidak bisa dilihat di layar kaca,
penontonnya sengaja jauh-jauh datang untuk melihat mereka. Kalau televisi,
tombol ditekan saja sudah bisa ditonton, tapi menonton pentas teater kecil atau
band rock perlu waktu dan uang. Penonton terus bertambah, seperti 10 orang jadi
20 orang, 20 orang jadi 40 orang, 40 orang jadi 80 orang. Penonton
"repeater" juga banyak karena [mereka] meminati "materi yang
menusuk". Awalnya saya berpikir ingin membuat teater kecil gaya saya,
ingin setiap hari mengadakan pertunjukan. Maunya membuat revue yang
mempertontonkan lagu dan tari, tapi akhirnya lahir konsep "idola yang bisa
ditemui".
Sejak April 2005, Akimoto menjabat dosen Fakultas
Seni Universitas Seni dan Desain Kyoto dan sejak 1 April 2007 sebagai wakil
rektor.
Lalu Pada tahun 1988, ia menikah dengan penyanyi
idola Mamiko Takai dari Oyanko Club
No comments:
Post a Comment